KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH (KPID) KALIMANTAN BARAT

LEMBAGA NEGARA INDEPENDEN | Alamat Kantor: Jl. Adi Sucipto No. 50 Pontianak Kelurahan Bangka Belitung Laut, Kota Pontianak. Tlp : +62 811-577-877 Email : kpid.propkalbar@gmail.com Instagram : kpidprovkalbar

Sunday 17 May 2020

Diskusi Daring dengan tema: "Optimisme Jurnalis di Era Covid-19"




Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Johny G Plate bersama Ketua Komisi Penyiaran Pusat Agung Suprio, Imam Wahyudi (Ketua Dewan Pertimbangan IJTI) selaku pembicara dan Prof. Dedy Mulyana selaku Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran mengikuti diskusi daring yang di gelar Ikatan Jurnalis Telvisi Indonesia (IJTI) dengan tema "Optimisme Jurnalis di Era Covid-19" (14/5/20).

Pemaparan Johny G Plate menjadi pembuka diskusi daring, Johny menjelaskan bahwa dunia saat ini sedang menghadapi dua pandemi, salah satunya disinfodemik. Disinfodemik adalah misinformasi tentang pandemi Covid-19 yang saat ini jumlahnya melimpah ruah. Mengutip salah satu pernyataan beliau "Posisi Jurnalis pada saat ini adalah untuk menyajikan fakta dan informasi yang benar tentang pandemi". Johny juga menegaskan bahwa kerja jurnalis adalah kerja peradaban, mengingat profesi ini berhubungan erat dengan fakta, informasi dan kebenaran yang menjadi esensi semua aktivitas manusia. Karenanya pada siapa lagi informasi tentang kebenaran ditumpukan masyarakat kalau bukan pada jurnalis.

Agung Suprio juga menambahkan bahwa dirinya menilai Lembaga Penyiaran dimana jurnalis terdapat di dalamnya memiliki peranan yang maha penting dalam penyebarluasan protokol Covid-19. termasuk memberitakan peristiwa di lapangan serta menghadirkan narasi optimis bahwa wabah ini dapat segera teratasi jika kedisplinan ditegakkan. Berkenaan dengan peranan penting tersebut menurutnya Lembaga Penyiaran dan Jurnalis selayaknya mendapatkan Insentif dari Pemerintah di masa pandemi.

Bicara mengenai insentif pada Jurnalis dan juga Lembaga Penyiaran menurut Imam Wahyudi harus dipikirkan strategi jangka pendek dan jangka panjang dalam menjaga jurnalisme di Indonesia. Untuk jangka pendek, gagasan insentif ini menjadi realistis mengingat bisnis media sudah mau collaps karenanya pemerintah harus memberlakukan diri sebagai pemegang uang negara memberikan insentif kepada pers bukan atas nama kepentingan pemerintah melainkan atas nama publik dalam rangka menyelamatkan kepentingan publik tegas Imam. Sedangkan untuk jangka panjang, Imam berharap pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan lainnya.

Repost kpi pusat

0 Comments:

Post a Comment